Bayu Samudra Rifa

JINICHIKAWAKAMI, NINJA TERAKHIR DI DUNIA YANG MEMBIARKAN SENI NINJUTSU MATI DITANGAN NYA


Kita memang sering mendengar kisah tentang aksi ninja yang sangar. Baik di film maupun anime, ninja digambarkan sebagai sosok yang misterius dan lihai menggunakan jurus-jurus ninjutsu. Memang, ninja pernah eksis pada abad ke-15 hingga ke-17 pada era Sengoku. Namun, apakah di zaman modern saat ini ninja masih ada? 

Mungkin elo bre perlu mengenal Jinichi Kawakami, pria berumur 74 tahun yang digadang-gadang sebagai ninja terakhir yang keberadaannya diketahui di zaman sekarang. Jinichi Kawakami merupakan kepala klan Ban ke-21, yaitu sebuah dinasti mata-mata rahasia yang telah ada sekitar 500 tahun. 

Sebagai seorang ninja, Kawakami dilatih sangat keras oleh gurunya, seorang Buddhis bernama Masazo Ishida.
Dia memulai pelatihannya sejak umur 6 tahun. Berbagai latihan telah ia lewati, seperti menatap api lilin berjam-jam untuk meningkatkan fokusnya, meracik bahan kimia yang digunakan sebagai racun atau bom asap, serta melatih tubuhnya untuk menahan suhu ekstrem panas dan dingin. Ia bahkan menjalani kehidupannya sehari-hari tanpa makanan ataupun minuman.

Gerakan ninja dalam anime, seperti memanjat dinding dan menghilang dalam kepulan asap, juga ia pelajari. Bahkan, dia dapat menggorok leher targetnya dari jarak 20 langkah dengan menggunakan shuriken.
Berbeda dengan gambaran pada karya fiksi, ninja bukanlah pembunuh kejam. Seorang ninja akan memanfaatkan kecerdasannya untuk menang, sementara pertarungan menjadi opsi terakhir mereka.
Sebagai ninja terakhir, Kawakami memutuskan untuk membiarkan seni ninja mati bersamanya.


Menurutnya, seni ninjutsu dan keterampilan lain yang dimiliki ninja tidak lagi relevan di zaman modern. Kini, Kawakami sibuk sebagai pengelola museum ninja dan juga bekerja sebagai peneliti di salah satu universitas.
My Product